Kita tidak dapat memastikan kapan pasnya suatu masa itu dimulai dan kapan berakhirnya. Semua yang telah ditulis oleh para ahli merupakan hasil penelitian yang diupayakan mendekati kebenarannya. Begitu juga dengan kajian ilmu yang memelajari tentang suatu zaman. Berikut gambaran tentang Zaman Praaksara di Indonesia.
Posts Tagged ‘sekhah efiaty’
Zaman Praaksara di Indonesia
Posted in Bahan Ajar Sejarah SMP, Dunia Pendidikan, kelas VII, sekhah efiaty, SMP Negeri 5 Yogyakarta, tagged IPS SMP Kelas 7, Kurikulum 2013, pendidikan, sejarah, sekhah efiaty, smp negeri 5 yogyakarta on 23 Januari 2018| Leave a Comment »
Latihan Moda Daring MGMP IPS Kota Yogyakarta
Posted in Diklat IN 2016, Dunia Pendidikan, Hasil Diklat, MGMP IPS SMP Kota Yogyakarta, SMP Negeri 5 Yogyakarta, tagged Guru Pembelajar, Guru Profesional, Instruktur Nasional, Kepala Sekolah SMP Kota Yogyakarta, MGMP IPS SMP Kota Yogyakarta, Moda Daring, sekhah efiaty, smp negeri 5 yogyakarta on 24 September 2016|
Sekhah Efiaty, M.Pd.
MGMP IPS Kota Yogyakarta selalu saja mengadakan aktivitas kekinian. Tidak hanya yang menyangkut pendalaman materi IPS, akan tetapi juga mengikuti perkembangan dan kebutuhan anggotanya. Aktivitas dilakukan tidak hanya saat ada bantuan dana dari pemerintah, tetapi juga menggunakan dana mandiri. Para anggota tidak pernah keberatan apabila harus ada kontribusi, dimana penggunaan dananya akan kembali kepada anggota itu sendiri. Penggunaan dana dialokasikan untuk membeli konsumsi peserta, sebagian dialokasikan untuk jasa kebersihan, dan apabila ada sisa anggaran maka akan dimasukkan ke dalam kas MGMP, yang dikelola oleh bendahara, Ibu Rimawati dari SMP Negeri 15 Yogyakarta.

Suasana pelatihan Moda Daring MGMP IPS Kota Yogyakarta
Seperti halnya kemarin pada tanggal 23 September, MGMP IPS yang dimotori oleh Bapak Sumarjo dari SMP Negeri 9 ini, berhasil mengumpulkan anggotanya hingga sekitar 80 orang. Para anggota MGMP dengan tekun mengadakan pelatihan Moda Daring. Diklat Moda Daring Mata Pelajaran IPS SMP yang sesungguhnya belum dimulai untuk kota Yogyakarta. Ketua MGMP IPS Kota Yogyakarta berharap, dengan pelatihan tersebut maka pada saat diklat yang sesungguhnya, para anggota sudah familier dengan aplikasi yang ada, sehingga tidak grogi lagi.
Sekedar untuk diketahui, bahwa Kota Yogyakarta beberapa waktu yang lalu telah mengirimkan enam guru IPS untuk mengikuti diklat sebagai IN Guru Pembelajar di Solo. Adapun guru-guru tersebut adalah Dedy Rushadmaka, S.Pd. (SMPN 16), Heru Supriyanto, S.Pd. (SMPN 9), Supriyati, S.Pd. (SMPN 4), Sumin, S.Pd.(SMP TD), Eni Murtiningsih, S.Pd.(SMPN 1) dan Sekhah Efiaty, M.Pd. (SMPN 5). Di dalam pelatihan tersebut guru-guru yang telah mengikuti IN memfasilitasi teman sejawat untuk belajar daring sebagai Guru Pembelajar.
Ada yang membanggakan MGMP IPS Kota Yogyakarta, yakni bahwa di setiap kegiatan, selain antusiasme peserta yang begitu tinggi, mau swadana baik indoor maupun outdoor, juga disebabkan karena dari sekian anggota yang hadir, di antaranya telah menjadi Kepala Sekolah, Pengawas maupun jabatan lainnya. Beliau-beliau adalah Ibu Yuniarti, M.Pd. (Kepala SMPN 4), Ibu Nuryani, M.Pd. (SMPN 8), Drs. Arief Wicaksono, M.Pd. (SMPN 9), Ibu Titik (SMPN 10), Bapak Subandiyo, S.Pd. (SMPN 12), Bapak Zaenal Fanani, S.Pd.(SMP Muh. 7), Bapak Sugiyana, M.Pd. (Pengawas), dan beberapa yang telah habis masa tugasnya sebagai Kepala Sekolah seperti Bapak Supraptomo, S.Pd. (SMPN 3) dan Bapak Tyas Ismulah, S.Pd. (SMPN 1). Kehadiran Beliau-beliau telah memotivasi anggota lainnya untuk terus meningkatkan kualitas untuk menjadi guru yang makin profesional. (Mohon maaf dan mohon koreksi apabila ada nama atau titel yang kurang sesuai)
Pelatihan Moda Daring MGMP IPS dilaksanakan di kantor Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta, di Ruang Truntum Lantai 4 yang representatif. Ruangan yang bersih, sejuk ber-AC serta dilengkapi LCD Projector, layar Screen, dan juga Wifi makin menambah semangat anggota MGMP. Pelatihan dibuka oleh Bapak Hasyim dari Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta. Ulasan singkat tentang Moda Daring Guru Pembelajar juga disampaikan oleh Pengawas IPS Bapak Sugiyana. Pukul 16.00 pelatihan diakhiri dengan menghasilkan beberapa materi yang dapat diunduh di halaman ini dengan klik berikut:
- Panduan Pelatihan Moda Daring
- Buku Manual Peserta Guru Pembelajar
- NPD Yogyakarta
- Modul A
- Modul B
- Modul C
- Modul D
- Modul E
- Modul F
- Modul G
- Modul H
- Modul I
- Modul J
Hasil Pelatihan Instruktur Nasional Program Peningkatan Kompetensi Guru Pembelajar Mata Pelajaran IPS
Posted in Diklat IN 2016, Uncategorized, tagged Diklat INAS, INAS IPS, Instruktur Nasional IPS, sekhah efiaty on 25 Juli 2016| Leave a Comment »
Sekhah Efiaty, M.Pd.
Pelatihan INAS IPS yang dilaksanakan selama sepuluh hari di Solo menghasilkan materi yang sangat bermanfaat bagi peserta pelatihan. Materi disusun oleh beserta secara individu maupun kelompok. Materi ini nantinya akan dibawa pulang oleh peserta ke daerah masing-masing untuk diimplementasikan di lapangan. Banyak materi yang dihasilkan, antara lain sebagai berikut:
- panduan-simulasi-moda-daring-modul-e-3
- Pengantar Ilmu Geografi
- Struktur Program, Metode dan Jadwal
- Peran Petugas dalam Moda Daring
- Pendekatan Andragogi
- Fitur Dalam Pembelajaran Guru Pembelajar
- Kajian Modul Pedagogik Modul D
- Kajian Modul Pedagogik Modul G
- Kajian Modul Profesional Modul D
- Kajian Modul Profesional Modul G
- Temuan dan Kendala
- Kisi-kisi dan Contoh Soal Modul D
- Laporan INAS IPS 2016
Daun Cocor Bebek
Posted in Environmental Issues, Pemanfaatan Sumber Daya Alam, Pengayaan, Uncategorized, tagged Cocok Bebek, Geografi, Herbal, Ide Inovatif, Ide Kreatif, inovatif, Kurikulum 2013, Makanan Sehat, Manfaat Daun Cocor Bebek, obat Herbal, Obat Tradisional, Pemanfaatan Daun Cocor Bebek, Pemanfaatan Sumber Daya Alam, pendidikan, Pengolahan Daun Cocor Bebek, Pengolahan Hasil Pertanian, sekhah efiaty, Siswa Kreatif, smp negeri 5 yogyakarta, SMPN 5 YOGYAKARTA, teknologi, wisata alam on 17 Maret 2016| Leave a Comment »
Sekhah efiaty, M.Pd.
Cocor bebek dalam bahasa Latin dikenal dengan nama Kalanchoe pinnata Pers. Daunnya yang cukup tebal, selain banyak mengandung air, juga menyimpan berbagai bahan kimia yang bermanfaat bagi kesehatan. Berasal dari Madagaskar, tersebar di daerah tropik. Tinggi ± 1m, dipelihara di pekarangan rumah atau tumbuh liar di tepi jurang, pinggir jalan dan tempat-tempat yang tanahnya berbatu-batu, daerah panas dan kering. Tumbuh sampai ± 1.000 m di atas permukaan laut. Tanaman herba berdaging pada pangkalnya agak berkayu, tegak, tinggi 0,3-2 m. Sebuah situs kesehatan, National Center for Biotechnology Information, menyebutkan bahwa bufadienolides yang terdapat pada sosor bebek bersifat antitumor.
Klasifikasi Tanaman Cocor Bebek
- Kingdom : Plantae (Tumbuhan)
- Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
- Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji)
- Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
- Kelas : Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
- Sub Kelas : Rosidae
- Ordo : Rosales
- Famili : Crassulaceae
- Genus : Kalanchoe
- Spesies : Kalanchoe waldheimii Raym.-Hamet & H. Perrier
Selain bufadienolides, cocor bebek yang mempunyai rasa sedikit asam, lunak, dan dingin ini juga mengandung zat asam lemon, zat asam apel, vitamin C, alkaloid, flavonoid, quercetin-3-diarabinoside, dan kaempferol-3-glucoside.
Kandungan kimia tersebut membuat cocor bebek bisa digunakan untuk berbagai pengobatan.
Cocor bebek selain antitumor juga mempunyai sifat antiradang, menghentikan perdarahan, mengurangi pembengkakan, dan mempercepat penyembuhan luka. Masyarakat China kerap menggunakan cocor bebek sebagai ramuan untuk mengatasi masalah pencernaan, muntah darah, dan gangguan pada telinga ataupun tenggorokan. Kemudian, cocor bebek juga digunakan untuk mengatasi trauma luka akibat kecelakaan, memar, ataupun perdarahan. Hal ini terutama dikarenakan sifat daun cocor bebek yang dingin. Bila dimakan cocor bebek rasanya agak asam dan dingin.
Cocor bebek menjadi tanaman yang umum di daerah beriklim tropika seperti Asia, Australia, Selandia Baru, India Barat, Makaronesia, Maskarenes, Galapagos, Melanesia, Polinesia, dan Hawai. Di banyak daerah tersebut, seperti di Hawai, tanaman ini dianggap sebagai spesies yang invasif. Alasan utama penyebarannya yang besar adalah karena kepopuleran tanaman ini sebagai tanaman hias.
Nama daerah dari cocor bebek antara lain cakar itek (Sunda), didingin banen (Aceh), daun sejuk, sapohoni (Palembang), ceker bebek, cocor bebek (Melayu). Tanaman ini berbunga mulai pada bulan April-Agustus.
Daun: berbatang basah, daun tebal pinggir beringgit, banyak mengandung air, bentuk daunnya lonjong atau bundar panjang, panjang 5 – 20 cm, lebar 2,5-15 cm, ujung daun tumpul, pangkal membundar, permukaan daun gundul, warna hijau sampai hijau keabu-abuan. Daun tunggal atau kelihatan seolah-olah berbilang 3 atau menyirip berdaun 5. Daun atau tajunya memanjang atau oval, dengan ujung yang tumpul, beringgit atau beringgit rangka p, 5-20 kali 2,5-15 cm.
Batang: segi empat, lunak, beruas, warna hijau. Batang segi empat tumpul atau hampir membulat bunga berbilangan atau kelipatan empat, menggantung, pada mulai yang tegak tidak rapat. Bunga : bentuk malai, mahkota bentuk corong warna merah dan kelopak berdaun lekat. Buah kotak, warna ungu bernoda putih, buah silindris, melembung 1,5- 4 cm panjangnya, taju pendek. Mahkota bentuk periuk atau lonceng, jelas menyempit di atas pangkal yang melebar, di atasnya lagi melebar, panjang 3,5-5,5 cm, bagian yang muncul di atas kelopak merah, pangkal tabung dengan 8 lipatan yang dalam, taju bulat telur bentuk lanset, bentuk ekor yang meruncing. Benang sari, dua lingkaran.tangkai putik panjang. Helaian sisik segi empat.
Pada penampang melintang melalui tulang daun tampak epidermis atas yang terdiri dari satu lapis sel berbentuk empat persegi panjang, kutikula tipis, stomata sedikit. Epidermis bawah terdiri dari 1 lapis sel berbentuk empat persegi panjang, kutikula tipis, stomata lebih banyak daripada epidermis atas. Di dalam mesofil tidak terdapat jaringan palisade, jaringan bunga karang terdiri dari sel-sel yang besar hampir bundar,berisi lender, terdapat sedikit hablur kalsium oksalat berbetuk prisma. Pada tulang daun terdapat pembuluh tipekolateal, pada bagian bawah berkas pembuluh terdapat beberapa lapis jaringan kolenkim, pada bagian bawah tulang daun terdapat 1 sampai 2lapis jaringan kolenkim. Pada sayatan paradermal tampak epidermis atas dan epidermis bawah berebtuk polygonal, dinding sedikit berombak, stomata tipe anomositik. Serbuk berwarna hijau kotor keabu-abuan. Fragmen pengenal adalah epidermisa atas dinding sedikit berombak dengan stomata anomisitik, epidermis bawah dinding sedikit bergelombang dengan stomata lebih banyak, mesofil meliputi dari sel besar, bentuk bundar, dinding tipis, di dalamnya kadang-kadang ada hablur kalsium, oksalat bentuk prisma, berkas pembuluh xilem dengan penebalan tangga dan spiral.
Manfaat dan cara pengobatan daun cocor bebek untuk kesehatan :
- Mengobati Nyeri Lambung
Cara pengobatannya :
- Ambilah 5 helai daun cocor bebek
- Haluskan dengan ditambah air secukupnya
- Tambahkan sedikit garam
- Saring jadi 2 gelas untuk diminum
- Mengobati Sakit Gigi
Cara pengobatannya :
- Siapkan 4-6 helai daun cocor bebek
- Haluskan daun itu untuk ditempelkan di atas pipi gigi yang sakit
- Mengobati Kesleo
Cara pengobatannya :
- Ambilah 10 helai daun cocor bebek, lalu lumatkan
- Tempelkan dibagian badan yang alami keseleo
- Diamkan sepanjang 30 menit
- Mengobati Wasir
Cara pengobatannya :
- Tumbuklah hingga
halus daun cocor bebek secukupnya
- Keringkan hingga sebagaimana bubuk teh
- Lalu, ambil 1 sdt bubuk itu lalu campur dengan 1 sdt madu
- Seduhlah dengan air panas
- Mengobati Amandel
Cara pengobatannya :
- Ambilah 10 lembar daun cocor bebek
- Lalu, lumatkan hingga
keluar airnya
- Tampung air yang keluar untuk berkumur
- Mengatasi Muntah Darah
Cara pengobatannya :
Ambil tujuh lembar daun cocor bebek dilumatkan, tambahkan gula merah, tim serta minum pada saat hangat.
- Menangani Radang Telinga Luar
Cara pengobatannya :
Pakai air perasan daun cocor bebek sebagai obat tetes telinga.
- Obat Bisul
Cara pengobatannya :
Ambil 30–60 gr daun cocor bebek fresh serta dilumatkan, ambillah air lumatannya, tambahkan dengan madu serta diminum, bekas air lumatannya itu ditempelkan di bagian yang sakit.
- Obat Kompres Demam
Cara pengobatannya :
Jika anak-anak demam, lumatkan 2–4 helai daun cocor bebek, serta tempelkan di dahi/kepala sebagai kompres untuk turunkan panas. Airnya dapat pula dioleskan sebagai kompres tubuh.
- Obat Herbal Penyakit Asma
Cara pengobatannya :
Potong kecil-kecil daun cocor bebek, serta lalu keringkan. Sedu dengan air hangat serta imbuhkan madu seperlunya sebagaimana bila kita menjadikan air teh. Minum dengan cara teratur serta teratur untuk obati penyakit asma.
- Obat Gigitan Nyamuk
Cara pengobatannya :
Lumatkan 5–10 helai daun cocor bebek serta peras airnya. Pakai airnya sebagai pengoles luka gigitan nyamuk. Kerjakan pengolesan sehari-hari hingga sisa luka gigitan menghilang.
- Obat Anti Bakteri
Cara pengobatannya :
Daun cocor bebek bisa dipakai sebagai obat antibakteri. Luka memar serta luka terbuka (sebagaimana luka lantaran jatuh) bisa ditempel dengan daun cocor bebek yang telah dilumatkan. Ubah tiap-tiap sore sampai luka jadi kering.
- Sendi Sakit (Rheumatik)
Cara pengobatannya :
Semua tanaman sosor bebek seberat 30 gr di rebus, minum air atau 4 lembar daun sosor bebek, 1 sendok teh adas, 1 jari pulosari, 2 jari gula enau, serta 3 gelas air. Seluruhnya bahan di rebus hingga jadi 3/4-nya, setelah dingin disaring, diminum 3 x satu hari @ 3/4 gelas.
- Obat Nyeri Kepala
Cara pengobatannya :
Ambilah daun cocor bebek 10 lembar, lalu bersihkan yang bersih. Selepas itu giling hingga halus serta bubuhi air garam sekedarnya. Langkah memakainya yakni gosokan kombinasi itu pada dahi serta pelipis 1-2 kali satu hari sejumlah yang dibutuhkan. Atau Ambilah daun serta batang kangkung 1/2 genggam, daun cocor bebek 5 lembar. Selepas itu bersihkan bersih serta diasapkan sebentar. Makan sebagai lalap bersama sama juga dengan nasi 2-3 kali satu hari sejumlah yang dibutuhkan.
Yang harus diingat :
- Kelebihan dosis pada pemakaikan dapat beresiko pusing dan muntah-muntah.
- Jika dikonsumsi oleh wanita hamil dapat menyebabkan kematian pada janin.
- Dilarang konsumsi herbal ini untuk pasien masalah pencernaan.
- Untuk yang kulit peka sebaiknya waspada ketika memakainya lantaran dapat
menyebabkan gatal serta melepuh.
Ide Kreatif:
Untuk meningkatkan perekonomian kita, cocor bebek dapat dijadikan salah satu alternatif produk yang siap dipasarkan dengan mengolahnya menjadi produk. Produk yang paling mudah dihasilkan dari daun cocor bebek adalah tepung daun cocor bebek. Cara membuatnyapun sangat mudah yakni dengan menumbuknya hingga halus kemudian mengeringkannya. Tepung daun cocor bebek yang kering dapat dimanfaatkan sebagai:
- Teh celup
- Campuran adonan pada kue kering, donat, kue basah kesukaan anak
- Campuran adonan goreng-gorengan seperti rempeyek dan keripik
- Masker
- Lulur
Sumber:
http://www.klasifikasitanaman.com/2014/08/klasifikasi-tamanan-cocor-bebek.html
http://www.manfaatbuah.asia/daun/14-manfaat-dan-cara-pengobatan-daun-cocor-bebek-untuk-kesehatan/
Kisah Sederhana yang Inspiratif
Posted in Dunia Pendidikan, Uncategorized, tagged pendidikan, Penduduk Indonesia, sekhah efiaty, SMPN 5 YOGYAKARTA, teknologi, wisata kuliner on 4 Maret 2016| Leave a Comment »
Sekhah Efiaty, M.Pd.
Orang sukses bisa dilihat dari jumlah materi yang dimiliki, jabatan di tempat kerja, eksistensinya di masyarakat ataupun keberhasilannya mengantarkan anak-anak menjadi orang sukses. Kesuksesan seseorang tidak serta merta dalam waktu singkat sebagaimana permainan di dalam sulap. Kesuksesan dapat diraih dengan perjuangan yang panjang, bahkan kadang disertai dengan hambatan-hambatan. Semakin banyak hambatan yang dilalui dan semakin bisa mengatasinya, maka sukses yang diraih menjadi semakin tahan terhadap cobaan selanjutnya.
Bahasan di atas hanya sekelumit pengantar yang menggambarkan kesuksesan yang diraih oleh ibu Sri Lestari. Kisah suksesnya berawal dari membuat camilan untuk keluarga, Sri Lestari Murdaningsih (46), warga Pedukuhan Sumberwatu, Sambirejo, Kabupaten Sleman, kini sukses mengembangkan usaha keripik daun dan beromzet puluhan juta rupiah per bulan. Berikut kisah sukses selanjutnya yang saya baca dari Kompas.com.
Berawal dari tahun 2007, ibu rumah tangga yang saat itu bekerja sebagai pengawas tempat kursus jahit ini membuat keripik daun bayam dan daun singkong untuk camilan keluarga. Namun karena saat itu terlalu banyak, ibu yang ternyata punya bakat di bidang bisnis ini kemudian memutuskan membungkus sebagian keripik hasil produksinya dengan plastik hingga menjadi 20 bungkus.
Dengan bakat bisnisnya, bu Sri kemudian iseng-iseng menitipkan (mendistribusikan) keripik yang sudah dibungkus ke warung-warung di dekat rumah. Tanpa disangka, antusiasme terhadap keripik daun buatannya cukup luar biasa. Semua keripik daun bayam dan singkong yang dititipkannya habis terjual. “Saya terkejut banyak yang suka. Saat itu hanya membuat camilan, tetapi terlalu banyak,” ujar Sri Lestari Murdaningsih (46) yang semakin produktif itu, saat ditemui di rumahnya (Kompas.com, Sabtu, 2/8/2014).
Melihat peluang itu, Sri Lestari lantas berinovasi mencoba membuat keripik lagi. Kali ini, ia menguji keterampilannya dengan berkreasi dengan mencoba tambahan keripik daun kemangi. Tiga daun itu (daun singkong, bayam, dan kemangi) diolah, lalu kembali dipasarkan. Kali ini, ia coba menitipkan keripik ke beberapa toko oleh-oleh yang ada di jalan Solo-Yogya. Akhirnya, dalam waktu singkat, keripik daun titipannya habis dijual.
“Dari situ awal saya memutuskan keluar kerja dan konsentrasi menekuni usaha keripik daun ini. Ya meski belum seberapa, tetapi lumayan untuk tambah-tambah penghasilan,” ucapnya. Setelah 1,5 tahun berjalan, Sri berupaya melakukan inovasi dengan menambah jenis keripik. Tujuannya agar pembeli mempunyai banyak pilihan keripik daun. Setelah itu, tercetuslah ide keripik daun sirih, daun seledri, daun kenikir, terong, dan pare.
“Orang zaman dulu kan makan sirih. Perempuan sekarang malah tidak mau. Dari situ muncul ide keripik daun sirih. Kalau kemangi biasanya hanya untuk lalapan, sekarang ada keripiknya,” urainya. Awalnya, semua bahan daun untuk keripik bisa didapat di halaman sekitar rumah. Namun, ketika permintaan mulai banyak, maka mau tidak mau ia harus membeli di pasar.
“Berkali-kali gagal untuk mendapat komposisi yang pas, tetapi akhirnya dapat juga komposisi untuk pare dan daun sirih yang rasa dasarnya pahit,” tekannya. Tiga tahun berjalan, pemasaran keripik daun buatannya mulai meluas. Para pedagang dari beberapa daerah, seperti Bantul, Sleman, Klaten, dan Solo, datang langsung ke rumah. Bahkan, Sri Lestari sering kali mendapat pesanan dari luar Jawa, seperti dari Bali sampai Sumatera.
Jika musim liburan, wisatawan lokal ataupun asing pun rela datang ke rumahnya, meski harus melewati bukit belakang Candi Ratu Boko dan jalan perdesaan. Saat ini, Sri Lestari memiliki tiga karyawan dan per hari mampu memproduksi lebih dari 40 kg keripik berbagai rasa. Keripik tersebut dijual dengan harga Rp 5.000 per 2 ons untuk jenis daun bayam dan daun singkong. Adapun keripik daun kemangi, daun sirih, daun seledri, daun kenikir, terong, dan pare dihargai Rp 8.000 per 2 ons.
Per kilonya, keripik bayam dan singkong dijual Rp 35.000. Sementara itu, keripik kemangi, daun sirih, daun seledri, daun kenikir, terong, dan pare dijual Rp 40.000 per kilo. “Tengkulak saja satu hari langsung mengambil 35 kg sampai 40 kg. Stok sehari sering habis, padahal wisatawan belum (membeli),” kata Sri Lestari.
Keistimewaan keripik buatan Sri Lestari, selain menggunakan bahan dari daun-daunan dan sayur-sayuran, juga karena proses penggorengannya menggunakan kayu bakar sehingga cita rasanya khas. “Ya lumayan untuk menambah ekonomi keluarga. Per hari bisa Rp 1 juta, kalau sebulan ya tinggal dikalikan 30 hari saja,” tuturnya.
Inspirasi tetangga
Setelah keripik beraneka rasa itu diluncurkan, berbagai media lokal dan nasional langsung datang untuk melihat pembuatan penganan ringanyang terbilang unik tersebut. Dari situlah camilan buatan Sri Lestari mulai dikenal di mana-mana.
Order dari Daerah Istimewa Yogyakarta ataupun luar kota mulai berdatangan. Bahkan, pemesanan perlu menunggu sampai 3 hari karena harus menunggu antrean. “Pemesanan harus menunggu setidaknya tiga hari. Saya sampai kewalahan memenuhi permintaan keripik daun,” ucapnya.
Melihat permintaan yang tak bisa dipenuhi, beberapa karyawan yang juga merupakan tetangga Sri Lestari lantas izin untuk membuat keripik daun di rumah guna menutupi kebutuhan. Dia mengungkapkan, awalnya satu orang, lalu berkembang menjadi tujuh orang yang membuat keripik.
Melihat modal yang dibutuhkan sangat murah serta penghasilan dari membuat keripik daun terbilang lumayan, beberapa warga lantas turut mengikuti jejak Sri Lestari. Jumlahnya hingga kini menjadi 30 warga di Pedukuhan Sumberwatu, Sambirejo, Kabupaten Sleman, membuat keripuk daun. “Sekarang ada 30 orang yang membuat keripik. Ya lumayan untuk menambah perekonomian keluarga warga,” ujarnya.
Bahkan, karena lumayan banyak keluarga yang membuat keripik daun, Pedukuhan Sumberwatu, Sambirejo, Kabupaten Sleman, mendapat titel kawasan perajin keripik.
Meski sudah ada 30 perajin, tetap saja hasil produksi keripik di Pedukuhan Sumberwatu, Sambirejo, Kabupaten Sleman, ini belum bisa mencukupi permintaan.
Sumber: http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2014/08/06/144736726/Iseng.Membuat.Keripik.dari.Daun.Sri.Lestari.Raih.Keuntungan.Puluhan.Juta
Keadaan Alam dan Aktivitas Penduduk Indonesia
Posted in Bahan Ajar, Buku Sekolah Elektronik, Dunia Pendidikan, kelas VII, Rangkuman, SMP Negeri 5 Yogyakarta, tagged Kelas 7 Bab 1 Kurikulum 2013, sekhah efiaty on 11 Oktober 2013| 4 Comments »
S. Efiaty
|